Rabu, 06 Maret 2013

Pidoli Lombang   " ... dat was mijne geboorte kampong ... " (Itulah kampung kelahiranku)


         Pidoli Lombang, desa tempat kelahiran Willem Iskander terletak di tepi Jalan Raya Lintas Sumatera, kira-kira 3 kilometer dari Panyabungan. Di Desa ini mengalir Aek Pohon yang bermuara ke Batang Gadis. Jalan yang lurus sepanjang 2 Km membentang dari desa ini ke arah Selatan sampai ke tebing Batang Gadis. Jalan ini dikenal dengan nama Dalan Lidang (Jalan Lurus). Pada zaman dahulu kedua sisi kiri kanan jalan ini ditanami pohon Jior (Juar). Sampai tahun enam puluhan, pohon-pohon Jior masih dapat disaksikan.
         Willem Iskander menuturkan dalam suratnya 24 Februari 1862, bahwa dalam perjalanan pulang ke Mandailing dia meninggalkan Padang bersama Asisten Residen Mandailing Angkola, Jellinghaus. Setelah beristirahat di Natal, mereka meneruskan perjalanan ke pedalaman dengan perahu menyusuri sungai Batang Natal sampai ke Muarasoma. Di pusat Batang Natal ini telah disiapkan beberapa ekor kuda tunggang yang dikirimkan oleh abangnya Sutan Kumala dari Pidoli Lombang. Maka perjalanan mereka teruskan bersama rombongan ke Pidoli Lombang
         Willem Iskander menuturkan perasaan bahagia dan kegembiraannya kembali ke kampung halamannya, berkumpul kembali dengan saudara-saudaranya yang telah lima tahun berpisah dengan dirinya (Februari 1857 - Januari 1862)
        Menjelang Pidoli Lombang dari kejauhan dari atas pelana kuda yang ditungganginya, ditatapnya tiga pohon beringin besar yang mengelilingi kampungnya di tengah-tengah pohon kelapa yang banyak,  " ... dat was mijne geboorte kampong ... " (Itulah kampung kelahiranku) katanya dalam surat itu. Masyarakat Pidoli Lombang dan sekitarnya berbondong-bondong mengelukan kedatangan Willem Iskander. Setibanya di rumah, kaum kerabat berkumpul di rumahnya, jendela dan pintu tertutup oleh kerumunan orang termasuk kaum ibu dan anak-anak.
           Willem Iskander menggambarkan dengan jelas lingkungan Mandailing Godang dan sekitarnya dalam puisi tanah airnya yang terkenal berjudul Mandailing. Beberapa bait sajak ini dikutip di bawah ini sebagai berikut:

        O Mandailing godang !
        Tano ingananku sorang
        Na niatir ni dolok na lampas
        Na nijoling ni dolok na martimbus 
        Ipulna laing bubus

        Tor Sihite tingon julu
        Patontang dohot tor Barerang
       Gurung-gurungna manompi Lubu
       Bohina mangadop dolok Sigantang

        Muda utalion tu Utara
        Lao manindo tu irisanya
        Jongjong ma uida Lubuk Raya
        Asa manjoling dolok Malea 

        Muda utindo tingon Bania
       Utatap ma aek ni Batang Gadis
       Mengelduk-elduk dalan nia
       Atir kamu jior marbaris

        Jaru pe ia aek narara
        Na suntut godang jautanna
       Tombal bondar panumbor saba
        Tusi mada muarana
  

Dikutip dari buku : Biografi  WILLEM ISKANDER (1840- 1876)   
Tim Penyusun Tk.I Sumut